Period Power: Hentikan Kemiskinan Menstruasi melalui Penguatan Kapasitas Kesehatan Menstruasi pada Remaja

Pada periode Agustus hingga Desember 2024, PKBI Daerah Bali melalui Kisara PKBI Bali menjalin kerjasama dengan Social Enterprise Perfect Fit dan Bali Children Foundation, dengan dukungan dana hasil penggalangan yang diadakan oleh Stella Worthington, seorang siswa Green School Bali. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberdayakan remaja, khususnya remaja perempuan, agar mendapatkan akses informasi dan layanan kesehatan seksual dan reproduksi, terutama dalam hal kesehatan menstruasi. Program ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas remaja dalam menghadapi tantangan terkait menstruasi dan kesehatan reproduksi.

Melalui program Period Power, PKBI Daerah Bali menyelenggarakan serangkaian edukasi serta distribusi produk pembalut ramah lingkungan. Period Power telah mengedukasi 507 remaja dan mendistribusikan 416 paket pembalut ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan di tujuh sekolah (enam SMP dan satu Sekolah Luar Biasa), satu panti asuhan, dan tiga event lainnya yang tersebar di Denpasar, Buleleng, dan Tabanan. Kegiatan edukasi ini dirancang untuk memberikan remaja perempuan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memiliki pengalaman menstruasi yang positif, menjaga kesehatan reproduksi mereka, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencegah kekerasan seksual. Program ini juga melibatkan remaja laki-laki dengan harapan menciptakan lingkungan yang suportif dan inklusif, di mana semua remaja dapat menjalani pubertas dengan nyaman.

Salah satu penerima manfaat program ini, Kartika, 15 tahun menyampaikan bahwa awalnya mendapatkan edukasi tentang kesehatan menstruasi melalui kegiatan PMR di sekolahnya, dan pengetahuannya semakin diperluas dengan adanya kolaborasi dengan Kisara PKBI Bali, Bali Children Foundation, dan Perfect Fit. Melalui edukasi ini, Kartika belajar tentang pentingnya penggunaan produk ramah lingkungan seperti pembalut kain. Meskipun awalnya merasa kesulitan karena harus mencuci dan menjemur pembalut kain, terutama saat musim hujan, ia perlahan terbiasa dan merasa lebih nyaman. Penggunaan pembalut kain tidak hanya membuatnya lebih hemat karena bisa digunakan berulang kali, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan. Setelah mendapatkan edukasi dari program Period Power, Kartika merasakan perubahan besar dalam hidupnya. Dia lebih percaya diri untuk membahas topik menstruasi dan kesehatan reproduksi secara terbuka, baik di sekolah maupun di rumah. Kesadarannya tentang pentingnya menjaga lingkungan juga meningkat, dan dia memilih untuk menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan.

Selain Kartika, ada juga Ni Luh Putu Nita Sri Dewi yang merupakan relawan Kisara sejak tahun 2015 yang menyampaikan cerita perubahannya. Nita telah terbiasa membicarakan topik kesehatan reproduksi, termasuk menstruasi, yang sering dianggap tabu, setelah mengikuti berbagai pelatihan di Kisara. Pada tahun 2021, ia mengikuti workshop tentang sustainability yang semakin menguatkan keputusannya untuk beralih menggunakan pembalut kain sebagai bentuk komitmen terhadap lingkungan. Selain sebagai relawan Kisara, Nita yang berprofesi sebagai guru juga memperkenalkan program Period Power di sekolahnya dan melihat perubahan sikap siswa terhadap kesehatan menstruasi. Awalnya, banyak siswa merasa canggung membicarakan topik ini, namun setelah program berjalan, mereka menjadi lebih terbuka dan nyaman dalam diskusi terkait menstruasi. Ia berharap program Period Power bisa terus berkembang dan diterapkan di lebih banyak sekolah agar semakin banyak remaja mendapatkan edukasi kesehatan reproduksi yang benar dan komprehensif.

Harapannya, Period Power ini menjadi awal dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan kesadaran remaja perempuan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi mereka. Program ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang suportif bagi remaja laki-laki dan perempuan agar mereka dapat menjalani pubertas dengan lebih baik, sekaligus mendorong keterlibatan remaja dalam mencegah kekerasan seksual dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Share this post

Scroll to Top